Thursday, November 5, 2009

Vote for Indonesia-Nothing Wasted


MISI

Terkadang kita memikirkan cara yang terlalu rumit untuk memecahkan masalah lingkungan, padahal sebenarnya alam telah lama menyimpan solusi sederhana.

Kampanye "Nothing Wasted" merupakan contoh inspiratif dari gerakan masif yang berhasil mengolah sampah pasar menjadi pupuk organik berkualitas tinggi yang berguna untuk para petani dan komunitas pasar tradisional. Melalui langkah-langkah inovatif dan emansipatorisnya, kampanye ini berfungsi untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan fungsi pasar tradisional, mereduksi sampah secara efektif dan tepat guna, menambah penghasilan dan lapangan kerja, serta mencegah pemanasan global.

Kita patut berbangga, karena Indonesia kini telah berhasil menjalankan misinya sebagai agen perubahan dengan mencetak inovasi penting untuk memperbaiki kondisi bumi. Sampah yang dulu terbengkalai dan terbuang sia-sia, kini berhasil diolah untuk menyelamatkan dunia.

Buatlah masyarakat dunia terinspirasi dengan kisah sukses dari kampanye kebanggaan kita. Dukung terus kampanye ini, tak hanya untuk terus menghirup udara segar, tapi juga menghirup aroma kemenangan dalam ajang BBC The World Challenge 2009.

Ayo buat perubahan! Berikan vote kamu untuk kampanye Nothing Wasted selama 28 September–13 November 2009, untuk Indonesia yang lebih bersih dan hijau, Indonesia kebanggaan kita semua!

* Proses >
* Misi >

The Process

* Pemilahan Di Tingkat Pedagang Sampah organik dan non organik dipisahkah oleh pedagang. Penanggung jawab unit kompos menyediakan dua keranjang sampah untuk memudahkan pedagang memisahkan sampah organik dan non organik di lingkungan pasar. Sampah tersebut dibawa dengan gerobak menuju unit pengolahan kompos.
* Pemasokan Sampah ke Unit Kompos Bahan organik yang disarankan: sayuran, dedaunan, sapuan jalan.
* Pemilahan di Unit Kompos • Sampah anorganik yang masih terbawa, kemudian dipilah kembali di unit kompos.
• Sampah anorganik bisa dimanfaatkan oleh para pemulung, atau dibuang ke TPA.
* Pencacahan Untuk mempercepat proses pengomposan, ukuran sampah diperkecil terlebih dahulu dengan pencacahan. Pencacahan sampah dapat menggunakan alat pencacah hingga ukuran sampah berkisar 2-10 cm.
* Penimbangan Setelah dicacah, bahan organik ditimbang untuk mengetahui berat awal bahan baku dan untuk menentukan takaran bioaktivator yang digunakan untuk proses fermentasi.
* Aplikasi Bioaktivator Bahan yang telah ditimbang, dihamparkan setebal 10-20 cm untuk disemprot bioaktivator. 1 liter bioativator dapat memfermentasi 1 ton bahan baku. Semakin basah bahan baku, semakin sedikit air yang diperlukan untuk campuran bioaktivator (antara 1-20 liter air untuk 1 liter bioaktivator). Bioaktivator yang sudah diencerkan disemprotkan ke bahan baku, sambil dilakukan pengadukan agar merata.

• Untuk bahan bahan baku seperti daun kering, diperlukan campuran s/d 20 liter air untuk 1 liter bioaktivator
• Untuk bahan baku basah seperti kol atau sawi, diperlukan campuran 1-3 liter air untuk 1 liter bioaktivator.
* Penggundukan Penggundukan bertujuan untuk mempercepat proses fermentasi dan penghematan tempat. Gundukan ideal berkisar antara 70-150cm. Agar terjadi terjadi sirkulasi udara.

A. Penyungkupan/Fermentasi/Pematangan
Sampah disungkup dengan karung goni agar mempercepat fermentasi dan mempermudah sirkulasi udara. Penyungkupan berlangsung selama 4 hari, setelah itu dilakukan proses pembalikan. Setelah dibalik, kompos digundukkan kembali, dan dibiarkan terbuka selama 4-7 hari untuk proses pematangan kompos. Kompos dianggap matang apabila sudah sudah remah, berwarna hitam, berbau humus dan bersuhu dibawah 40° C

B. Pemantauan Suhu
Selama proses fermentasi dan pematangan, pemantauan suhu dilakukan setiap hari. Suhu ideal selama proses fermentasi berkisar antara 45° ? 70° C. Jika suhu diluar kisaran tersebut, perlu dilakukan pembalikan agar proses fermentasi tetap berjalan baik.
* Pengeringan Setelah kompos matang, perlu dilakukan proses penjemuran dan pengeringan agar kadar air turun, di bawah 50%. Pengeringan dapat dilakukan dengan menganginkan di udara terbuka.
* Pengayakan, Pengemasan dan Penyimpanan Jika hasil kompos masih terlalu kasar, disarankan dilakukan penggilingan kembali. Setelah itu kompos diayak untuk menghasilkan ukuran seragam, kemudian kompos ditimbang dan dikemas sesuai permintaan pasar. Kompos yang baik dapat disimpan selama dua tahun. Untuk menjaga kualitas, kemasan kompos sebaiknya dilapisi plastik.

For information,please klik http://www.facebook.com/voteforindonesia
atau http://www.theworldchallenge.co.uk/2009-finalists-project09.php

Jangan lupa untuk vote ya! Yes,indonesia is for us!

No comments:

Post a Comment

go green indonesia!

Followers

About Me

My photo
extroverted,kindly&love to writing&reading.